Rabu, 01 Juli 2015

KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN

KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN



Sub topik
1.               Filosofi asuhan kehamilan
2.              Lingkup Asuhan Kehamilan
3.               Prinsip pokok asuhan kehamilan
4.              Sejarah asuhan kehamilan
5.              Tujuan asuhan kehamilan
6.               Refokusing asuhan kehamilan
7.              Standar asuhan kehamilan
8.              Tipe pelayanan asuhan kehamilan
9.              Hak-hak wanita hamilan
10.           Tenaga profesional (asuhan kehamilan)
11.             Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan
12.            Issue terkini dalam asuhan kehamilan
13.            Evidance Based dalam praktik kehamilan





PENDAHULUAN
Bidan sebagai salah satu ujung tombak pemberian pelayanan kesehatan khususnya kebidanan terhadap masyarakat, juga senantiasa berupaya terus meningkatkan mutu pelayanannya dalam bentuk asuhan kebidanan beriorentasi pada keluarga.
A.           FILOSOFI ASUHAN KEHAMILAN
Filosofi adalah pertanyaan mengenai keyakinan dan nilai/value yang dimiliki yang berpengaruh terhadap prilaku seseorang/kelompok. Filosofi asuahan kehamilan manggambarkan kayakinan yang dianut oleh bidan yang dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien selama masa kehamilan. Dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan beberapa keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu:
1.         Kehamilan merupakan proses alamiah
2.        Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan ( continuity of care )
3.        Pelayanan yang terrpusat pada wanita ( women centered ) serta keluarga ( family centered )
4.       Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisippasi dan memperoleh pengetahuan/pengalaman kehamilannya.
Filosofi asuhan kehamilan
Defenisi kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir (Saifuddin,2002).
Ante natal care adalah asuhan yang diberikan kepada ibu sebelum persalinan,dan prenatal care (JHPIEGO.2003:7)
B.      RUANG LINGKUP ASUAHAN KEHAMILAN
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan persalinan normal dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan resiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan.
Adapun ruang lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi:
1.          Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisa tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
2.         Melaksanakan pemeriksaan fisik sacara sistematis dan lengkap.
3.         Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri (TFU)/posisi/presentasi dan penurunan janin.
4.        Melakukan penilaian pelvic, ukuran dan sturktur panggul.
5.         Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk DJJ dengan fetoskop/leanek dan gerakan janin dengan palpasi.
6.         Menghitung UK dan TP.
7.         Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
8.         Mengkaji kenaikan BB ibu dan hubungannnya dengan komplikasi.
9.         Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi Bidan.
10.     Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus imminens dan preeklampsia ringan.
11.       Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan kehamilan.
12.      Memberi imunisasi.
13.      Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan penangananya termasuk rujukan pada: kurang gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat, PEB dan hipertensi, perdarahan pervaginam, kehamilan ganda aterem, kematian janin, oedema yang signifikan, sakit kepala berat, gangguan pandangan, nyeri epigastrium karena hipertensi, persangkaan polihidramnion, DM, kelainan kongenital, hasil laboratorium abnormal, kelainan letak janin, infeksi ibu hamil (IMS, Vaginitis, ISK).
14.     Memberi bimbingaan, dan persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua.
15.      Bombingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan, keamanan, dan merokok.
16.      Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang tersedia.
C.     PRINSIP ASUHAN KEHAMILAN
1.          Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal,alami dan sehat.
Sebagai bidan kita yakini bahwa model asuhan yang membantu serta melindungi serta melindungi proses kehamilan dan kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian besar wanita. Tidak perlu melakukan intervesnsi yang tidak di dukung oleh bukti ilmiah (Evidance Based).
2.         Pemberdayaan
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan.Oleh karena itu bidan harus meemberdayakan ibu dan keluarga dengan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar dapat merawat  dan menolong diri sendiri pada kondisi tertentu.
3.          Otonomi.
Pengambilan keputusan adalah ibu dan keluarga.Untuk dapat mengambil suatu keputusan mereka memerlukan informasi.bidan harus memberikan informasi yang akurat tentang resiko dan manfaat dari semua prosedur,obat-obatan,maupun test/pemeriksaan  sebelum mereka memutuskan untuk menyetujuinya.
4.         Tidak membahayakan.
Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indiksi yang spesifik,bukan sebagai rutinnitas sebab test-test rutin,obat, atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan ibu ataupun janin.
5.         Tanggung jawab
Asuhan kehamilan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu, analisa,dan pertimbangan yang matang.Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan menjadi tanggung jawab bidan.
6.         Prinsip merupakan dasar atau asas atau kebenaran yang manjadi dasar berfikir, bertindak dan sebagainya. Sebagai seorang bidan dalam melakukan asuhan kebidanan harus berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok dan fungsinya agar apa yang dilakukan tidak melanggar kewenangan atau mal praktik. Selain harus memiliki kompetensi, Bidan dalam melaksanakan asuahan harus berpegang pada UU.
D.     SEJARAH ASUHAN KEHAMILAN
Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya peningkatan pelayanan ante natal care.Boombing terjadi pada tahun 1980-an seiring dengan munculnya safe motherhood dan making pregnance safer.
Adolphe Pinard dari Prancis tahun 1878 menemukan palpasi Abdominal yang dikenal dengan cara Pinard, Jean Lubumen dari Prancis menemukan leanek dan stetoskop pada tahun 1819, dan pertama mendengar DJJ.
John Braxton Hicks dari Inggris 1872 menggambarkan kontraksi His selama kehamilan yang dikenal dengan kontraksi Braxton-Hicks.
E.      TUJUAN ASUHAN KEHAMILAN
      Tujuan atama ANC adalah menurunkan /mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan khususnya:
1.          Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang normal.
2.         Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.
3.          Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan  ibu dan keluarga secara fisik,emosional,dan logis dalam smenghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi.
4.         Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan  dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5.         Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif.
6.          Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan kembang secara normal
F.      REFOCUSING ASUHAN KEHAMILAN
Menurut survey Demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) TAHUN 2002/2003 meenunjukkan angka kematian ibu sebesar 307/100.000 kelahiran hidup dengan penyebab utama adalah perdarahan,infeksi,eklamsi,partus lama,dan komplikasi abortus.sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam mencegah atau menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa melalui beberapa intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti; mengukur tekanan darah,memeeriksa kadar proteinuria, mendektesi tanda-tanda awal perdarahan /infeksi,maupun deteksi dan penanganan awal terhadap anemia. Namun ternyata banyak komponen  ANC yang rutin d laksanakan tersebut tidak efektif untuk menurunkan angka kematian maternal dan perinatal.
Fokus lama ANC:
1.          Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu yang beresiko tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus.
2.         Temuan-temuan fisik (TB,BB,ukuran pelvic,oedem kaki,posisi dan presentasi janin di bawah usia 36 minggu dsb)yang memperkirakan kategori resiko ibu.
3.          Pengajaran/pendidikan kesehatan yang ditujukan mencegah resiko/komplikasi.
Isi refocusing ANC:
Penolong yang trampil/terlatih harus selalu tersedia untuk :
1.          Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya membuat perencanaan persalinan.ppenolong persalinan yang terampil menjamin asuhan normal yang aman sehingga mencegah komplikasi yang mengancam jiwa serta dapat mengenali segera mengenali masalah dan merespon dengan tepat.
2.         Membantu setiapp ibu hamil dan keluarganya mempersiapkan diri menghadapi komplikasi pada setiap kunjungan.
3.          Melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan ppersalinan rumah sakit.
4.         Mendektesi dan menangani komplikasi (preeklamsi,perdarahan pervaginam,anemia berat,penyakit menular seksual,tuberculosis,malaria,dsb).
5.         Mendektesi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu,dan letak/presentasi abnormal setelah 36 minggu.
6.          Memberikan imunisasi tetanus toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.
7.         Memberikan suplemen zat besi dan asam folat.
8.         Untuk populasi tertentu;
a.          Profilaksis cacing tambang untuk menurunkan insiden anemia berat.
b.         Penceegahan /terapi preventif malaria untuk menurunkan resiko terkena malaria di daerah endemic.
c.          Suplementasi yodium.
d.         Suplementasi vit A.
G.     STANDAR ASUHAN KEHAMILAN
Terdapat 6 standar  dalam standar pelayanan antenatal sebagai berikut :
1.          Standar 3:Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu,suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya secara dini dan secara teratur.
2.         Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan Antenatal.pemeriksaan meliputi anamnesa dan ppemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal.
3.          Standar 5:Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama  dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah,memeriksa posisi,bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul,untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4.         Standar 6:Pengelolaan Anemia pada kehamilan.
Bidan melakukan tindkan pencegahan,penemuan,penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5.         Standar 7:Pengelolaan Dini Hypertensi pada kehamilan.
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya,serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
6.          Standar 8:Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,suami serta keluarganya pada trimester ketiga,untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih,dan aman serta suasana yang menyenangkan,disamping persiapan tranfortasi dan biaya untuk merujuk,bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat.
H.    TYPE PELAYANAN ASUHAN KEHAMILAN
1.         Indenpenden Midwife/BPS
Center pelayanan kebidanan berada pada bidan .Ruang lingkup dan wewenang asuhan kebidanan sesuai dengan kepmenkes 900/2002.Dmana bidan memberikan asuhan kebidanan secara normal.Sistem rujukan dilakukan apabila ditemukan komplikasi atau resiko tinggi kehamilan.Rujukan ditujukan pada sistem pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
2.         Obstetrician and gynecogical Care.
Center pelayanan kebidanan berada pada SPOG.lingkungan  pela yanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi.Rujukan dilakukan pada tingkat yang lebih tinggi dan mempunyai kelengkapan sesuai yang diharapkan.
3.          Public health Center/Puskesmas.
Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan dr umum.Lingkup pelayanan kebidanan meliputi ffisiologi dan patologi sesuai dengan pelayanan yang tersedia.Rujukan dilakukan pada sistem yang lebih tinggi.
4.        Hospital
Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan SPOG.Lingkup pelayanan kebidanan meliputi ffisiologi dan patologi yang disesuaikan dengan pelayanan kebidanan yang tersedia.Rujukan ditujukan pada rumah sakit yang tinggi tipenya.
5.         Rumah Bersalin.
Center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan SPOG sebagai consultant.Lingkup pelayanan kebidanan meliputi fisiologi patologi yang disesuaikan dengan pelayanan yang tersedia.Rujukan ditujukan pada sistem pelayanan yang lebih tinggi.
Selain diatas type palayanan asuhan kehamilan juga dikategorikan sbb:
1.          Layanan kebidanan primer merupakan pelayanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
2.         Layanan kebidanan kolaborasi merupakan layanan bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama atau sebagai salah satu urutan proses kegiatan layanan.
3.         Layanan kebidanan rujukan adalah layanan bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya Bidan menerima rujukan dari dukun, juga layanan horisontal maupun vertikal ke profesi kesehatan lain.
I.       HAK-HAK WANITA HAMIL
Hak-hak ibu ketika menerima pelayanan asuhan kehamilan,
1.          Mendapatkan keterangan mengenai kondisi kesehatannya.informasi harus diberikan langsung kepada klien dan keluarganya.
2.         Mendiskusikan keprihatinannya,kondisinya,harapannya terhadap system pelayanan,dalam lingkungan yang dapat ia percaya.
3.          Mengetahui sebelumnya jenis prosedur yang akan dilakukan terhadapnya.
4.         Mendapatkan pelayanan secara pribadi /dihormati privasinya dalam setiap pelaksanaan prosedur.
5.         Menerima layanan senyaman mungkin.
6.          Menyatakan pandangan dan pilihannya mengenai pelayanan yang diterimanya.
J.      TENAGA PROFESIONAL (asuhan kehamilan)
1.          Bidan/midwifes
2.         Dokter umum
3.          SPOG/dokter spesialis obstetric ginecology
4.         Team /antara dokter dan bidan.
K.     PERAN DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DALAM ASUHAN KEHAMILAN
Peran dan tanggung jawab bidan dalam memberikan asuhan kehamilan:
1.          Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kedaruratan yang mungkin terjadi..
2.         Mendeteksi dan mengobati komplikasi yang mungkin timbul selama kehamilan,baik yang bersifat medis,bedah maupun tindakan obstetric.
3.          Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta bayi dengan memberikan pendidikan,supplemen dan imunisasi.
4.         Membantu mempersiapkan ibu untuk menyusui bayi,melalui masa nifas yang normal serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis dan social.
L.      ISSUE TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN
1.         Keterlibatan Klien dalam perawatan diri sendiri (self care). Kesadaran dan tanggung jawab klien terhadap perawatan diri sendiri selama hamil semakin meningkat.Klien tidak hanya menerima anjuran petugas kesehatan secara pasif.Kecenderungan saat ini klien lebih aktif dalam mencari informasi,berpperan secara aktif dalam perawatan diri merubah prilaku outcome kehamilan  yang lebih baik.
2.         ANC pada usia kehamilan lebih baik. Data statistik mengenai kunjungan  ANC trimester pertama menunjukkan peningkatan yang signifikan.Hal ini sangat baik sebab memungkinkan professional  kesehatan mendeteksi dini dan segera menangani masalah-masalah yang timbul sejak awal kehamilan.
3.         Praktek yyang berdasarkan bukti (evidence based practice). Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktik terbaik dari pada praktisi dari seluruh penjuru dunia.
M.    EVIDENCE BASED DALAM PRAKTIK KEHAMILAN
Sesuai dengan evidence based practice,pemerintah telah menetapkan program kebijakan ANC sebagai berikut:
1.          Kunjungan ANC
Dilakukan minimal 4x selama kehamilan.
a.          Kunjungan trimester 1 sebelum usia kehamilan 14 minggu (minjmal 1 kali)
b.         Kunjungan trimester II usia kehamilan 14-28 minggu (minjmal 1 kali)
c.          Kunjungan trimester III usia kehamilan 28-36 minggu dan lebih dari 366 minggu. (minjmal 2 kali)
2.         Pemberian suplemen  Mikronutrien .
Tablet yang mengandung  FeSO,320mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg  sebanyyak 1 tablet /hari segera setelah masa mual  hilang  pemberian selama 90 hari ( 3 bulan).
3.          Imunisasi TT 0,5 cc.
Antigen
Interval (selang waku minimal)
Lama perlindungan
% perlindungan
TT 1
Pada kunjungan antenatal pertama
-
-
TT 2
4 minggu setelah TT 1
3 tahun
80
TT 3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
95
TT 4
1 tahun setelah TT 3
10 tahun
99
TT 5
1 tahun setelah TT 4
25 tahun/seumur hidup
99
Keterangan: artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dati TN (Tetanus Neonatorum). (Saifudin, 2002:91)

SUMBER PUSTAKA
1.      Ilyas, Jumriani. 1992. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dalam Kontes Keluarga. Jakarta: DEPKES RI.
2.     Kusmiyati, Yuni Dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
3.     Madriwati. 2012. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
4.     Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakrta: EGC.
5.     Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obsterti. Jakarta: EGC.
6.     Mufdillah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: NUMED.
7.     Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Yogyakarta: NUMED.
8.     Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.
9.     Rukiyah, Yeyeh Dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Jakarta: Trans Info Medika.

SEMOGA BERMANFAAT..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar