Rabu, 21 Desember 2011

FILOSOFI DAN DEFINISI BIDAN




FILOSOFI DAN DEFINISI BIDAN


PENDAHULUAN
Keberadaan Bidan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Pelayannan kesehatan terutama kebidanan berada dimana-mana dan kapan saja selama ada proses re[produksi manusia. Untuk mendapatkan asuhan kebidanan yang berkualitas perlu didukung dengan tersedianya standar asuhan. Standar asuhan itu sendiri dilandasi dasar-dasar kebidanan sebagai filosofi. Mengacu pada keadaan tersebut maka seorang bidan harus mengetahui falsafah asuhan kebidanan, definisi bidan, pelayanan kebidanan, praktek kebidanan dan asuhan kebidanan.
 Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai sesuai dengan kebituhan manusia  dalam perbedaan budayanya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan berperan dalam aspek pemeliharaan kesehatannya.
FALSAFAH ASUHAN KEBIDANAN
A.     Pengertian Falsafah
Secara harfiah filosofi adalah cinta pada kebijaksanaan (Neil Thompson, 2001). Filosofi diinterpretasikan seperti kebijaksanaan atau pengetahuan tentang sekeliling kita dan apa penyebabnya. Filosofi merupakan kalimat eksplisit tentang kepercayaan, tentang nilai apa yang mempengaruhinya.
B.    Pendapat para Ahli
a.   Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian dasar-dasar dan penjelasan yang nyata (Chinn & Kramer, 1991).
b.   Filosofi adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap, dan kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideologi (Moya Davis, 1993).
c.    Secara umum filosofi adalah sesuatu yang bisa memberikan gambaran dan berperan sebagai tantangan untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai dasar untuk memberikan informasi dan meningkatkan praktek profesional.
Filosofi sering dianggap sebagai sesuatu yang :
a.   Elit, Hanya untuk golongan tertentu dan bukan untuk konsumsi umum.
b.   Sulit, Beberapa aspek dari filosofi adalah sulit, kompleks dan berbelit-belit. Tapi hal ini dapat dengan mudah dimengerti.
c.    Obscure, Filosofi sering dianggap sebagai hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan sehari-hari, sebuah aktivitas dimana lebih difokuskan pada hal-hal yang tidak jelas dari pengalaman sehari-hari.
d.   Abstrak, Filosofi sering dianggap tidak jelas / abstrak, tetapi tidak berarti bahwa hal itu berakibat tidak ada penerapan yang nyata / konkret. Filosofi merupakan suatu alat yang berharga dalam memfasilitasi proses menggabungkan teori dan praktek.
C.     Dimensi Kefilsafatan Ilmu Kebidanan
Keberadaaan disiplin keilmuan kebidanan sama seperti keilmuan lainnya ditopang oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah jauh berkembang, sehingga dalam perjalanannya mulai dipertanyakan identitas dirinya sebagai satu disiplin keilmuan yang mandiri. Lebih lanjut sering dipertanyakan adalah ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan pengetahuan kebidanan dengan ilmu yang lain.
Dimensi kefilsafatan keilmuan secara lebih rinci dapat dibagi menjadi tiga tingkatan karakteristik yaitu :
1)            Bersifat universal artinya berlaku untuk seluruh disiplin ilmu yang bersifat keilmuan.
2)            Bersifat generik artinya mencirikan segolongan tertentu dari pengetahuan ilmiah.
3)            Bersifat spesifik artinya memiliki ciri-ciri yang khas dari sebuah disiplin ilmu yang membedakannya dari disiplin keilmuan yang lain.
Dalam upaya pengembangan tubuh pengetahuan teoritis, sering kali sebuah disiplin keilmuan meminjam atau menerapkan unsur-unsur pengetahuan dari berbagai disiplin keilmuan yang ada, hal ini adalah wajar dan biasa dilakukan, sebab sebuah disiplin keilmuan yang mandiri harus dapat menentukan pengetahuan mana yang bersifat khas milik disiplinnya dan pengetahuan mana yang pinjam atau diterapkan dari disiplin keilmuan yang lain. Sebagai contoh ilmu kebidanan meminjam unsur pengetahuan bimbingan dan konseling dari psikologi dan pengetahuan dari kedokteran dalam tindakan memimpin persalinan pada kliennya.
Pinjam meminjam antar pengetahuan adalah biasa dan tidak menimbulkan kebingungan selama ilmuwan dapat mengidentifkasikan kerangka konseptual makro yang merupakan payung dari penyusunan tubuh pengetahuan teoritis.
Pemikiran dasar dalam ilmu kebidanan adalah memberdayakan seluruh potensi klien (wanita/ibu) untuk menghimpun kekuatan (power) dalam dirinya dalam upaya proses reproduksi yang meliputi kehamilan, kelahiran, nifas dan perawatan anak. Socrates (427-347 SM), seorang filsuf Yunani menyebutkan hal ini sebagai mateutike tekhne (ketrampilan kebidanan).
Diatas pikiran dasar inilah dibangun tubuh pengetahuan teoritis yang secara ekstensif berupaya mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan dan mengontrol berbagai gejala dari obyek telaahan dari sebuah disiplin keilmuan.
D.    Falsafah Kebidanan
Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun jika tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, oleh karena itu setiap Wanita Usia Subur (WUS), ibu hamil (BUMIL), ibu bersalin (BULIN), dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
FALSAFAH = FILSAFAT Adalah pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan tersebut adalah:
1.        Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang maupun peraturan pemerintah Indonesia. Bidan merupakan salah satu tenaga pelayanana kesehatan profesional yang telah diakui oleh Internasional Confederation Of Midwives (ICM), FIGO, dan WHO.
2.        Tugas tanggung jawab, dan kewenangan profesi bidan telah diatur dalam beberapa peraturan dan keputusan Menteri Kesehatan. Peraturan dan Keputusan Menteri Kesehatan ini membantu program pemerintah di bidang kesehatan khususnya dakan rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Perinatal (AKP), Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), pelayanan ibu hamil, pelahiran, nifas yang aman, pelayanan keluarga berencana (KB), pelayana kesehatan masyrakat, dan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.
3.        Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasibnya sendiri, mendapat informasi yang cukup, dan berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatanya.
4.        Bidan meyakini menstruasi, kehamilan, persalinan, dan menopause, adalah prose fisiologi, dan hanya sebagian kecil membutuhkan intervensi medis.
5.        Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berobah menjadi abnormal.
6.        Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak menndapatkan pelayanan yang berkualitas.
7.        Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkanpersipan mulai anak menginjak masa remaja.
8.        Kesehtan itunperiode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan, dan pelayanan kesehatan.
9.        Interfensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
10.    Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang profesional dan interkasi sosial serta asas penelitian dan pengembanagan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.
11.    Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.
FILOSOFI ASUHAN KEBIDANAN
   Filosofi kebidanan merupakan keyakinan / pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka fikiran dalam memberikan asuhan kepada klien, yaitu:
1.        Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan.
Bidan yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap waspada.
2.        Keyakinan tentang perempuan.
Bidan yakin bahwa setiap perempuan merupakan pribadi yang unik, tidak sama baik fisik, emosional, spiritual dan budayanya. Dia punya hak untuk mengontrol dirinya, keinginan, harapan dan kebutuhannya patut dihormati.
3.        Keyakinan mengenai fungsi profesi dan pengaruhnya.
Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan keluarganya. Proses fisiologi normal harus dihargai dan dipertahankan bila bermasalah gunakan teknologi tepat guna dan rujuk bila perlu.
4.        Keyakinan tentang pemberdayaan dan membuat keputusan.
Bidan   yakin   bahwa  pilihan dan   keputusan   dalam   asuhan   terhadap perempuan patut dihormati. Keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan pemberi asuhan. Perempuan punya hak untuk memilih dan memutuskan tentang pemberi asuhan dan tempat melahirkan.
5.        Keyakinan tentang asuhan.
Bidan  yakin  bahwa  fokus  asuhan  kebidanan  adalah  upaya  pencegahan  dan peningkatan. Asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian, perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat. Oleh karena itu asuhan kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan memberdayakan perempuan dan keluarganya.
6.        Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan.
Bidan yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap mempertahankan, mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan hanya atas indikasi, rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi mandiri, bekerjasama mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.
7.        Keyakinan tentang fungsi profesi dan manfaatnya.
Bidan yakin bahwa asuhan, dukungan, bimbingan serta kepedulian kepada klien dalam membantu mengatasi masalah kesehatan reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan dan penuh tanggungjawab.
Filosofi kebidanan berprinsip pada asuhan kebidanan, bahwa :
a.        Proses kelahiran merupakan sesuatu yang fisiologis.
b.        Non intervensi/cara sederhana.
c.         Aman, berdasarkan evidence based.
d.        Orientasi pada ibu secara komprehensif.
e.         Menjaga privasi/kerahasiaan ibu.
f.          Membantu ibu dalam menciptakan proses yang fisiologis.
g.         Memberi informasi, penjelasan dan konseling yang cukup.
h.        Mensupport ibu dan keluarga agar aktif.
i.           Menghormati praktek (adat, keyakinan dan agama).
j.           Menghormati kesehatan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu.
k.         Usaha promosi dan preventif.
Prinsip dasar filosofi kebidanan, bahwa :
a.        Hubungan antara ibu dan bidan adalah dasar dalam memberikan asuhan yang baik.
b.        Ibu adalah fokus dalam memberikan asuhan.
c.         Memberikan pilihan pada ibu untuk menentukan pemberi asuhan & tempat persalinan.
d.        Menggunakan seluruh ketrampilan bidan.
e.         Asuhan yang berkesinambungan.
f.          Asuhan dasar komunitas.
g.         Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan.
h.        Memberikan asuhan yang baik kepada ibu dan bayinya.
Dengan demikian filosofi kebidanan akan menyediakan kerangka kerja dan pondasi yang kuat dalam mengevaluasi efektifitas asuhan kebidanan guna meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
DEFINISI BIDAN
Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia. Pengertian bidan dan bidang prakteknya secara internasional  telah  diakui  oleh  International  Confederation  of  Midwifes  (ICM)  tahun  1972, International Federation of International Gynaecologist and Obstetric (FIGO) tahun 1973, World Health Organization (WHO) dan badan internasional lainnya.
Pada tahun 1990 pada pertemuan dewan di Kobe, ICM menyempurnakan definisi tersebut yang kemudian disahkan oleh FIGO  tahun 1991 dan WHO tahun 1992, secara lengkap pengertian Bidan adalah :
*        “ Seseorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan (post partum period), memimpin persalinan atas tanggungjawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.. Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak.. Dia bisa berpraktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya “.
*        “ Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah dan telah menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus ujian yang ditentukan serta memperoleh ijasah yang terdaftar sebagai persyaratan utama untuk melakukan praktek sesuai profesinya “. (Depkes, 1996)
*        Bidan adalah seorang yang telah berhasil/sukses menyelesaikan pendidikan bidan yang terakreditasi dan diakui negara, telah memperoleh kulifikasi yang dibutuhkan untuk didaftarkan mendapatkan sertifikat dan/secara resmi diberi lisensi untuk melakukan praktek kebidanan. Ia diakui sebagai profesional yang bertanggung jawab dan akuntabilitas terhadap pekerjaannya, bermitra dengan perempuan, memberi dukungan, asuhan, dan nasihat yang diperlukan selama hamil, bersalin, dan masa nifas untuk memfasilitasi kelahiran atas tanggung jawabnya sendiri (ICM, 2005).
*        Menurut Kepmenkes No. 900/MENKES/SK/VII/2002: Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan kebidanan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
*        Menurut IBI: Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek.
KONSEP ILMU DAN PENGETAHUAN KEBIDANAN
1.        KEBIDANAN (MIDWIFERY)
Merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan, meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, masa hamil, masa bersalin, post partum, dan bayi baru lahir.
2.        PENGERTIAN ILMU (SCIENCE)
©    Pengetahuan yang terorganisisr dan teruji kebenaranya (kamus Oxoford).
©    Suatu studi atau pengetahuan yang sistemik untuk menerangkan suatu fenomena dengan acuan materi dengan fisiknya melalui metode ilmiah (Hutchinson 1994).
3.        PENGERTIAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)
Berhubungan dengan kepercayaan. Reabilitas dan solidaritas dari dunia nyata yang diketahui melalui ingatan (memori) dan pengenalan objek-objek yang sama seperti yang pernah dilihat sebelumnya.

4.        PENGETAHUAN KEBIDANAN
Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan, meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, masa hamil, masa bersalin, post partum, dan bayi baru lahir, meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling pendidikan kesehatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
TINJAUAN KEILMUAN
Setiap   pengetahuan   mempunyai   tiga   komponen   yang   merupakan   tiang penyanggah tubuh pengetahuan yang disusun, komponen tersebut adalah ontologis, epistemologis dan aksiologis.
@  Pendekatan Ontologis
Secara ontologis ilmu membatasi penelaahan keilmuannya hanya pada daerah-daerah dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelaahan yang berada dalam batas pra pengalaman (penciptaan manusia) dan pasca pengalaman (surga dan neraka).
@  Pendekatan Epistemologis
Landasan epistemologis adalah ilmu tercermin secara operasional dalam metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan :
a.    Kerangka pemikiran yang bersifat logis, dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.
b.    Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut.
c.    Melakukan verifikasi terhadap hipotesis termasuk untuk menguji kebenaran pernyataan secara faktual.
@  Pendekatan Aksiologis
Aksiologis keilmuan menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan pengetahuan ilmiah baik secara internal, eksternal maupun sosial. Nilai internal berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiah dalam memperoleh pengetahuan tanpa mengesampingkan fitrah manusia. Nilai eksternal menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan penggunaan  pengetahuan ilmiah. Nilai sosial menyangkut pandangan masyarakat yang menilai keberadaan suatu pengetahuan dan profesi tertentu.
TUBUH PENGETAHUAN KEBIDANAN
Disiplin keilmuan kebidanan mempunyai karakteristik dan spesifikasi baik objek forma maupun objek material. Objek forma disiplin keilmuan kebidanan  adalah cara pandang yang berfokus pada obyek penelaahan dalam batas atau ruang lingkup tertentu.
Objek forma dari disiplin keilmuan kebidanan adalah mempertahankan status kesehatan reproduksi termasuk kesejahteraan wanita sejak lahir sampai masa tuanya (menopause) termasuk berbagai implikasi dalam siklus kehidupannya.
Objek material disiplin keilmuan kebidanan adalah substansi dari obyek penelaahaan dalam lingkup tertentu. 
Obyek material dari disiplin keilmuan kebidanan adalah janin, bayi baru lahir, dan anak dibawah lima tahun (balita) dan wanita secara utuh  atau holistik dalam siklus kehidupannya (kanak-kanak, pra-remaja, remaja, dewasa muda, dewasa, lansia dini, dan lansia lanjut) yang berfokus pada kesehatan reproduksi.
Berdasarkan pemikiran dasar objek forma dan objek material disusunlah tubuh pengetahuan kebidanan (body of midwifery knowledge) yang dikelompokkan menjadi empat yaitu :
1.        Ilmu dasar
Antara lain anatomi, fisiologi, mikrobiologi dan parasitologi, patofisiologi, fisika dan biokimia.
2.        Ilmu-ilmu sosial
Antara lain  pancasila dan  wawasan nusantara,  bahasa indonesia,  bahasa inggris, sosiologi, antropologi, psikologi, administrasi dan kepemimpinan, ilmu komunikasi, humaniora dan pendidikan (prinsip belajar dan mengajar).
3.        Ilmu terapan
Kedokteran, farmakologi, epidemiologi, statistik, teknik keperawatan dasar, ilmu gizi, hukum kesehatan, kesehatan masyarakat, metode riset.
4.        Ilmu kebidanan
Dasar-dasar kebidanan (perkembangan kebidanan, registrasi dan organisasi profesi dan peran serta fungsi bidan), teori dan model konseptual kebidanan, siklus kehidupan wanita, etika dan etiket kebidanan, pengantar kebidanan profesional (konsep kebidanan, definisi dan lingkup kebidanan, manajemen kebidanan), teknik dan prosedur kebidanan, asuhan kebidanan dalam kaitan kesehatan reproduksi (berdasarkan siklus kehidupan manusia), tingkat dan jenis pelayanan kebidanan, legislasi kebidanan dan praktek klinik kebidanan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar