FILOSOFI
DAN DEFINISI BIDAN
Keberadaan Bidan sangat
diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Pelayannan
kesehatan terutama kebidanan berada dimana-mana dan kapan saja selama ada
proses re[produksi manusia. Untuk mendapatkan asuhan kebidanan yang berkualitas
perlu didukung dengan tersedianya standar asuhan. Standar asuhan itu sendiri
dilandasi dasar-dasar kebidanan sebagai filosofi. Mengacu pada keadaan tersebut
maka seorang bidan harus mengetahui falsafah asuhan kebidanan, definisi bidan,
pelayanan kebidanan, praktek kebidanan dan asuhan kebidanan.
Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu
berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai sesuai
dengan kebituhan manusia dalam perbedaan
budayanya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat
informasi yang cukup dan berperan dalam aspek pemeliharaan kesehatannya.
FALSAFAH ASUHAN KEBIDANAN
A.
Pengertian
Falsafah
Secara harfiah filosofi adalah cinta pada
kebijaksanaan (Neil Thompson, 2001).
Filosofi diinterpretasikan seperti kebijaksanaan atau pengetahuan tentang
sekeliling kita dan apa penyebabnya. Filosofi merupakan kalimat eksplisit
tentang kepercayaan, tentang nilai apa yang mempengaruhinya.
B.
Pendapat
para Ahli
a.
Filosofi adalah disiplin ilmu yang difokuskan pada pencarian
dasar-dasar dan penjelasan yang nyata (Chinn
& Kramer, 1991).
b.
Filosofi adalah ungkapan seseorang tentang nilai, sikap, dan
kepercayaan meskipun pada waktu yang lain ungkapan tersebut merupakan
kepercayaan kelompok yang lebih sering disebut ideologi (Moya Davis, 1993).
c.
Secara umum filosofi adalah sesuatu yang bisa memberikan gambaran dan
berperan sebagai tantangan untuk memahami dan menggunakan filosofi sebagai
dasar untuk memberikan informasi dan meningkatkan praktek profesional.
Filosofi sering dianggap sebagai sesuatu yang :
a.
Elit, Hanya untuk golongan tertentu dan bukan untuk konsumsi umum.
b.
Sulit, Beberapa aspek dari filosofi adalah sulit, kompleks dan
berbelit-belit. Tapi
hal ini dapat dengan mudah dimengerti.
c.
Obscure, Filosofi sering dianggap sebagai hal yang tidak ada sangkut
pautnya dengan kehidupan sehari-hari, sebuah aktivitas dimana lebih difokuskan
pada hal-hal yang tidak jelas dari pengalaman sehari-hari.
d.
Abstrak, Filosofi sering dianggap tidak jelas / abstrak, tetapi tidak
berarti bahwa hal itu berakibat tidak ada penerapan yang nyata / konkret.
Filosofi merupakan suatu alat yang berharga dalam memfasilitasi proses
menggabungkan teori dan praktek.
C.
Dimensi Kefilsafatan Ilmu Kebidanan
Keberadaaan disiplin keilmuan kebidanan sama
seperti keilmuan lainnya ditopang oleh berbagai disiplin keilmuan yang telah
jauh berkembang, sehingga dalam perjalanannya mulai dipertanyakan identitas
dirinya sebagai satu disiplin keilmuan yang mandiri. Lebih lanjut sering
dipertanyakan adalah ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan pengetahuan
kebidanan dengan ilmu yang lain.
Dimensi kefilsafatan keilmuan secara lebih rinci
dapat dibagi menjadi tiga tingkatan karakteristik yaitu :
1)
Bersifat universal artinya berlaku untuk seluruh disiplin ilmu yang
bersifat keilmuan.
2)
Bersifat generik artinya mencirikan segolongan
tertentu dari pengetahuan ilmiah.
3)
Bersifat spesifik artinya memiliki ciri-ciri yang
khas dari sebuah disiplin ilmu yang membedakannya dari disiplin keilmuan yang
lain.
Dalam upaya pengembangan
tubuh pengetahuan teoritis, sering kali sebuah disiplin keilmuan meminjam atau
menerapkan unsur-unsur pengetahuan dari berbagai disiplin keilmuan yang ada,
hal ini adalah wajar dan biasa dilakukan, sebab sebuah disiplin keilmuan yang
mandiri harus dapat menentukan pengetahuan mana yang bersifat khas milik
disiplinnya dan pengetahuan mana yang pinjam atau diterapkan dari disiplin
keilmuan yang lain. Sebagai contoh ilmu kebidanan meminjam unsur pengetahuan
bimbingan dan konseling dari psikologi dan pengetahuan dari kedokteran dalam
tindakan memimpin persalinan pada kliennya.
Pinjam meminjam antar
pengetahuan adalah biasa dan tidak menimbulkan kebingungan selama ilmuwan dapat
mengidentifkasikan kerangka konseptual makro yang merupakan payung dari
penyusunan tubuh pengetahuan teoritis.
Pemikiran dasar dalam ilmu
kebidanan adalah memberdayakan seluruh
potensi klien (wanita/ibu) untuk menghimpun kekuatan (power) dalam dirinya
dalam upaya proses reproduksi yang meliputi kehamilan, kelahiran, nifas dan
perawatan anak. Socrates (427-347 SM),
seorang filsuf Yunani menyebutkan hal ini sebagai mateutike tekhne (ketrampilan kebidanan).
Diatas pikiran dasar inilah
dibangun tubuh pengetahuan teoritis yang secara ekstensif berupaya
mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksikan dan mengontrol berbagai gejala
dari obyek telaahan dari sebuah disiplin keilmuan.
D.
Falsafah
Kebidanan
Persalinan
adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun jika tidak dikelola
dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal. Setiap individu berhak untuk
dilahirkan secara sehat, oleh karena itu setiap Wanita Usia Subur (WUS), ibu
hamil (BUMIL), ibu bersalin (BULIN), dan bayinya berhak mendapatkan pelayanan
yang berkualitas.
FALSAFAH
= FILSAFAT Adalah pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan tersebut adalah:
1.
Profesi
kebidanan secara nasional diakui dalam undang-undang maupun peraturan
pemerintah Indonesia. Bidan merupakan salah satu tenaga pelayanana kesehatan
profesional yang telah diakui oleh Internasional Confederation Of Midwives
(ICM), FIGO, dan WHO.
2.
Tugas tanggung
jawab, dan kewenangan profesi bidan telah diatur dalam beberapa peraturan dan
keputusan Menteri Kesehatan. Peraturan dan Keputusan Menteri Kesehatan ini
membantu program pemerintah di bidang kesehatan khususnya dakan rangka
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Perinatal (AKP), Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), pelayanan ibu hamil, pelahiran, nifas yang aman,
pelayanan keluarga berencana (KB), pelayana kesehatan masyrakat, dan pelayanan
kesehatan reproduksi lainnya.
3.
Bidan
berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap
individu berhak untuk menentukan nasibnya sendiri, mendapat informasi yang
cukup, dan berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatanya.
4.
Bidan meyakini
menstruasi, kehamilan, persalinan, dan menopause, adalah prose fisiologi, dan
hanya sebagian kecil membutuhkan intervensi medis.
5.
Persalinan
adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola
dengan tepat dapat berobah menjadi abnormal.
6.
Setiap
individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu setiap wanita usia
subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak menndapatkan pelayanan yang
berkualitas.
7.
Pengalaman
melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkanpersipan
mulai anak menginjak masa remaja.
8.
Kesehtan
itunperiode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan, dan pelayanan
kesehatan.
9.
Interfensi
kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
10.
Manajemen
kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam rangka
meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang profesional dan interkasi sosial
serta asas penelitian dan pengembanagan yang dapat melandasi manajemen secara
terpadu.
11.
Proses
kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian berlangsung
sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata
masyarakat.
FILOSOFI ASUHAN KEBIDANAN
Filosofi
kebidanan merupakan keyakinan / pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai
kerangka fikiran dalam memberikan asuhan kepada klien, yaitu:
1.
Keyakinan tentang kehamilan
dan persalinan.
Bidan
yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah proses alamiah, namun tetap
waspada.
2.
Keyakinan tentang perempuan.
Bidan
yakin bahwa setiap perempuan merupakan pribadi yang unik, tidak sama baik
fisik, emosional, spiritual dan budayanya. Dia punya hak untuk mengontrol
dirinya, keinginan, harapan dan kebutuhannya patut dihormati.
3.
Keyakinan mengenai fungsi
profesi dan pengaruhnya.
Bidan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi klien dan
keluarganya. Proses fisiologi normal harus dihargai dan dipertahankan
bila bermasalah gunakan teknologi tepat guna dan rujuk bila perlu.
4.
Keyakinan tentang pemberdayaan dan membuat
keputusan.
Bidan yakin
bahwa pilihan dan keputusan
dalam asuhan terhadap perempuan patut dihormati.
Keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan, keluarga dan
pemberi asuhan. Perempuan punya hak untuk memilih dan memutuskan tentang
pemberi asuhan dan tempat melahirkan.
5.
Keyakinan tentang asuhan.
Bidan yakin
bahwa fokus asuhan
kebidanan adalah upaya
pencegahan dan peningkatan.
Asuhan harus diberikan dengan keyakinan bahwa dengan dukungan dan perhatian,
perempuan akan bersalin dengan aman dan selamat. Oleh karena itu asuhan
kebidanan harus aman, memuaskan, menghormati dan memberdayakan perempuan dan
keluarganya.
6.
Keyakinan tentang kolaborasi dan kemitraan.
Bidan
yakin bahwa dalam memberikan asuhan tetap mempertahankan, mendukung dan
menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan teknologi dalam asuhan
hanya atas indikasi, rujukan yang efektif dilakukan untuk menjamin
kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi mandiri, bekerjasama
mengembangkan kemitraan dengan anggota tim kesehatan lainnya.
7.
Keyakinan tentang fungsi
profesi dan manfaatnya.
Bidan yakin bahwa asuhan, dukungan, bimbingan serta
kepedulian kepada klien dalam membantu mengatasi masalah kesehatan
reproduksinya dilakukan secara berkesinambungan dan penuh tanggungjawab.
Filosofi kebidanan berprinsip pada asuhan
kebidanan, bahwa :
a.
Proses kelahiran merupakan sesuatu yang fisiologis.
b.
Non intervensi/cara sederhana.
c.
Aman, berdasarkan evidence based.
d.
Orientasi pada ibu secara komprehensif.
e.
Menjaga privasi/kerahasiaan ibu.
f.
Membantu ibu dalam menciptakan proses yang
fisiologis.
g.
Memberi informasi, penjelasan dan konseling yang cukup.
h.
Mensupport ibu dan keluarga agar aktif.
i.
Menghormati praktek (adat, keyakinan dan agama).
j.
Menghormati kesehatan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu.
k.
Usaha promosi dan preventif.
Prinsip dasar filosofi
kebidanan, bahwa :
a.
Hubungan antara ibu dan bidan adalah dasar dalam
memberikan asuhan yang baik.
b.
Ibu adalah fokus dalam memberikan asuhan.
c.
Memberikan pilihan pada ibu untuk menentukan
pemberi asuhan & tempat persalinan.
d.
Menggunakan seluruh ketrampilan bidan.
e.
Asuhan yang berkesinambungan.
f.
Asuhan dasar komunitas.
g.
Bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan.
h.
Memberikan asuhan yang baik kepada ibu dan bayinya.
Dengan demikian filosofi
kebidanan akan menyediakan kerangka kerja dan pondasi yang kuat dalam
mengevaluasi efektifitas asuhan kebidanan guna meningkatkan kesehatan ibu dan
anak.
DEFINISI BIDAN
Bidan
merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan
sejumlah praktisi di seluruh dunia. Pengertian bidan dan bidang prakteknya secara
internasional telah diakui
oleh International Confederation of
Midwifes (ICM) tahun 1972,
International Federation of International
Gynaecologist and Obstetric (FIGO) tahun 1973, World Health
Organization (WHO) dan badan internasional lainnya.
Pada tahun 1990 pada pertemuan dewan di Kobe, ICM
menyempurnakan definisi tersebut yang kemudian disahkan oleh FIGO tahun 1991 dan WHO tahun 1992, secara lengkap
pengertian Bidan adalah :





KONSEP ILMU DAN PENGETAHUAN KEBIDANAN
1.
KEBIDANAN (MIDWIFERY)
Merupakan ilmu yang terbentuk
dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan
pelayanan kebidanan, meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial,
ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen dapat
memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, masa hamil, masa
bersalin, post partum, dan bayi baru lahir.
2.
PENGERTIAN
ILMU (SCIENCE)
© Pengetahuan
yang terorganisisr dan teruji kebenaranya (kamus Oxoford).
© Suatu
studi atau pengetahuan yang sistemik untuk menerangkan suatu fenomena dengan
acuan materi dengan fisiknya melalui metode ilmiah (Hutchinson 1994).
3.
PENGERTIAN
PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)
Berhubungan
dengan kepercayaan. Reabilitas dan solidaritas dari dunia nyata yang diketahui
melalui ingatan (memori) dan pengenalan objek-objek yang sama seperti yang
pernah dilihat sebelumnya.
4.
PENGETAHUAN
KEBIDANAN
Kebidanan
merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi
disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan, meliputi ilmu kedokteran,
ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan
masyarakat, dan ilmu manajemen dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa
pra konsepsi, masa hamil, masa bersalin, post partum, dan bayi baru lahir,
meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan
konseling pendidikan kesehatan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
TINJAUAN KEILMUAN
Setiap
pengetahuan mempunyai tiga
komponen yang merupakan
tiang penyanggah tubuh pengetahuan yang disusun, komponen tersebut
adalah ontologis, epistemologis dan
aksiologis.
@ Pendekatan Ontologis
Secara ontologis ilmu membatasi penelaahan
keilmuannya hanya pada daerah-daerah dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelaahan yang berada
dalam batas pra pengalaman (penciptaan manusia) dan pasca pengalaman (surga dan
neraka).
@ Pendekatan Epistemologis
Landasan epistemologis adalah ilmu tercermin
secara operasional dalam metode ilmiah. Pada dasarnya metode ilmiah merupakan
cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan :
a.
Kerangka pemikiran yang bersifat logis, dengan argumentasi yang
bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.
b.
Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran
tersebut.
c.
Melakukan verifikasi terhadap hipotesis termasuk untuk menguji
kebenaran pernyataan secara faktual.
@ Pendekatan Aksiologis
Aksiologis keilmuan menyangkut nilai-nilai yang
berkaitan dengan pengetahuan ilmiah baik secara internal, eksternal maupun
sosial. Nilai internal berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiah dalam
memperoleh pengetahuan tanpa mengesampingkan fitrah manusia. Nilai eksternal
menyangkut nilai-nilai yang berkaitan dengan penggunaan pengetahuan ilmiah. Nilai sosial menyangkut
pandangan masyarakat yang menilai keberadaan suatu pengetahuan dan profesi
tertentu.
TUBUH PENGETAHUAN
KEBIDANAN
Disiplin keilmuan kebidanan mempunyai karakteristik dan
spesifikasi baik objek forma maupun objek material. Objek forma disiplin
keilmuan kebidanan adalah cara pandang
yang berfokus pada obyek penelaahan dalam batas atau ruang lingkup tertentu.
Objek forma dari disiplin
keilmuan kebidanan adalah mempertahankan status kesehatan reproduksi termasuk
kesejahteraan wanita sejak lahir sampai masa tuanya (menopause) termasuk
berbagai implikasi dalam siklus kehidupannya.
Objek material disiplin keilmuan kebidanan adalah
substansi dari obyek penelaahaan dalam lingkup tertentu.
Obyek material dari disiplin
keilmuan kebidanan adalah janin, bayi baru lahir, dan anak dibawah lima tahun
(balita) dan wanita secara utuh atau
holistik dalam siklus kehidupannya (kanak-kanak, pra-remaja, remaja, dewasa
muda, dewasa, lansia dini, dan lansia lanjut) yang berfokus pada kesehatan
reproduksi.
Berdasarkan pemikiran dasar objek forma dan objek
material disusunlah tubuh pengetahuan kebidanan (body of midwifery knowledge) yang dikelompokkan menjadi empat yaitu
:
1.
Ilmu dasar
Antara
lain anatomi, fisiologi, mikrobiologi dan parasitologi, patofisiologi, fisika
dan biokimia.
2.
Ilmu-ilmu sosial
Antara lain
pancasila dan wawasan
nusantara, bahasa indonesia, bahasa inggris, sosiologi, antropologi, psikologi, administrasi
dan kepemimpinan, ilmu komunikasi, humaniora dan pendidikan (prinsip belajar
dan mengajar).
3.
Ilmu terapan
Kedokteran,
farmakologi, epidemiologi, statistik, teknik keperawatan dasar, ilmu gizi,
hukum kesehatan, kesehatan masyarakat, metode riset.
4.
Ilmu kebidanan
Dasar-dasar
kebidanan (perkembangan kebidanan, registrasi dan organisasi profesi dan peran
serta fungsi bidan), teori dan model konseptual kebidanan, siklus kehidupan
wanita, etika dan etiket kebidanan, pengantar kebidanan profesional (konsep
kebidanan, definisi dan lingkup kebidanan, manajemen kebidanan), teknik dan
prosedur kebidanan, asuhan kebidanan dalam kaitan kesehatan reproduksi
(berdasarkan siklus kehidupan manusia), tingkat dan jenis pelayanan kebidanan,
legislasi kebidanan dan praktek klinik kebidanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar