II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Tentang ASI Ekslusif
2.1.1. Pengertian ASI Eksklusif
Menurut WHO (World Heart Organization), ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja (tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, maupun makanan lain seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim, dan lain-lain) hingga bayi berusia 4-6 bulan.
Yang dimaksud dengan ASI Eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur ASI dan tim (Roesli, 2000).
ASI Eksklusif adalah suatu perilaku dimana hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sampai umur 6 bulan tanpa makanan dan ataupun minuman lain kecuali sirup obat (Siregar, 2008).
2.1.2. Manfaat Pemberian ASI
Menurut Utami Roesli (2000) dalam bukunya mengenal ASI Eksklusif manfaat pemberian ASI adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Pemberian ASI Bagi Bayi
a. ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya.
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh
Bayi ASI Eksklusif 6 bulan ternyata akan lebih sehat dan lebih jarang sakit dibanding dengan bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif atau hanya mendapat ASI Eksklusif selama 4 bulan.
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobuin (zat kekebalan tubuh) dari ibunya melalui ari-ari. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir. Bayi ASI Eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lebih berkembang kepandaian dibandingkan anak yang sering sakit terutama bila sakitnya berat.
c. ASI Eksklusif meningkatkan kecerdasan
1) Faktor yang mempengaruhi kecerdasan
Terdapat dua faktor penentu kecerdasan anak, yaitu faktor genetika dan faktor lingkungan.
a) Faktor genetika
Faktor genetika atau faktor bawaan menentukan apakah potensi genetika atau bawaan yang diturunkan oleh orang tua. Faktor ini tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa.
b) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor yang menentukan apakah faktor genetik akan dapat tercapai secara optimal. Faktor ini mempunyai banyak aspek dan dapat dimanipulasi atau direkayasa.
2) Pertumbuhan otak manusia
Penelitian dr. Riva (1997) ditemukan bahwa bayi yang diberikan ASI Eksklusif 6 bulan ketika berusia 9,5 tahun mempunyai tingkat IQ 12,5 point lebih tinggi ketika bayi tidak diberi ASI Eksklusif atau hanya sampai berusia 4 bulan saja.
Otak bayi terbentuk setelah terjadinya pembuahan (konsepsi). Selama periode kehamilan otak tumbuh dengan cepat. Gizi bayi yang baik dapat mempercepat pembentukan myelinisasi, apalagi kalau disertai rangsangan, semakin banyak rangsangan yang didapat, akan semakin banyak cabang-cabang sel otak yang terbentuk sehingga akan semakin baik komonikasi antara sel-sel otak.
d. ASI Eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar berkembang emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
2. Manfaat Pemberian ASI Bagi Ibu
a. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadi dan pendarahan setelah melahirkan akan berkurang. Karena, pada ibu menyusui terjadi penigkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk kontraksi / penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan.
b. Mengurangi terjadinya anemia
Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena kekurangan zat besi. Menyusui mengurangi perdarahan.
c. Menjarangkan kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI Eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.
d. Mengecilkan rahim
Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat dibanding pada ibu yang tidak menyusui.
e. Berat badan lebih cepat turun kembali
Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.
f. Mengurangi kemungkinan menderita kanker
Pada ibu yang memberikan ASI Eksklusif, umumnya kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur berkurang. Beberapa penelitian menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker payudara akan berkurang sampai sekitar 25%.
g. Lebih ekonomis atau murah
Dengan memberikan ASI menghemat pengeluaran untuk susu formula, perlengkapan menyusui, dan persiapan pembuatan minuman susu formula. Selain itu, pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi, misalnya biaya jasa dokter, biaya pembelian obat-obatan bahkan mungkin biaya perawatan di Rumah Sakit.
h. Tidak merepotkan dan hemat waktu
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas. Pemberian susu botol akan lebih merepotkan terutama pada malam hari. Apalagi kalau persediaan susu habis pada malam hari maka kita harus repot mencarinya.
i. Portabel dan praktis
Mudah dibawah kemana-mana (portable) sehingga saat berpergiaan tidak perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa alat listrik untuk memasak atau menghangatkan susu. ASI dapat dibeikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan skip dikonsumsi, serta dalam suhu yang selalu tepat.
j. Memberi kepuasan bagi ibu
Ibu yang berhasil memberikan ASI Eksklusif akan merasakan kepuasan, kebanggaan, kebahagiaan yang mendalam.
3. Manfaat Pemberian ASI Bagi Majikan
Bila anaknya sakit, seorang ibu akan meninggalkan pekerjaannya untuk mengurus si anak yang sakit. Penelitian Cohen dan kawan-kawan, di Amerika pada tahun 1995 menunjukan bahwa ibu bayi ASI Eksklusif lebih jarang bolos (25%) di banding ibu bayi susu formula (75%), karena bayi ASI Eksklusif lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi susu formula.
4. Manfaat Pemberian ASI Bagi Negara
Pemberian ASI Eksklusif akan menghemat pengeluaran negara karena hal-hal berikut :
a. Penghematan devisa untuk pembelian susu formula, perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu.
b. Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah-mencret, dan sakit saluran pernafasan.
c. Penghematan obat-obatan, tenaga, dan sarana kesehatan.
d. Mencitakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun Negara.
e. Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia.
5. Manfaat Pemberian ASI Bagi Lingkungan
ASI akan mengurangi bertambahnya sampah dan polusi dunia. Dengan hanya memberi ASI manusia tidak memerlukan kaleng susu, karton dan kertas pembungkus, botol plastik dan dot karet.
ASI tidak menambah folusi udara, karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap, tidak memerlukan alat transportasi yang juga memerlukan asap, juga tidak perlu menebang hutan untuk membangun pabrik susu yang besar.
2.1.3. Komposisi Asi
ASI bersifat khas untuk bayi karena susunan kimianya, mempunyai nilai biologis tertentu, dan mempunyai substansia yang spesifik. Ketiga sifat itulah yang membedakan ASI dengan susu formula. Pengeluaran ASI tergantung dari umur kehamilan sehingga ASI yang keluar dari ibu kelahiran premature akan berbeda dengan ibu yang bayinya cukup bulan. Dengan demikian pengeluaran ASI sudah diatur sehingga sesuai dengan tuanya kehamilan.
Pengeluaran ASI dapat dibedakan atas :
1. Kolostrum
a. Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi
b. Mengandung : immunoglobulin, laktoferin, ion-ion (Na, Ca, K, Zu, Fe), vitamin (A, E, K, dan D) lemak dan rendah laktosa.
c. Pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar dua tiga hari dan diikuti ASI yang mulai berwarna putih.
2. ASI transisi (antara)
ASI antara, mulai berwarna putih bening dengan susunan yang disesuaikan kebutuhan bayi, dan kemampuan mencerna usus bayi.
3. ASI sempurnah
Pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan usus bayi, sehingga dapat menerima susunan ASI yang sempurnah (Manuaba, 1998).
2.1.4. Cara Menyusui Yang Benar
1. Duduk dengan santai dan nyaman pada kursi yang mempunyai sandaran punggung, gunakan bantal untuk mengganjal bokong bayi.
2. Mulai menyusui dari payudara kanan dengan meletakan kepala bayi pada siku kanan bagian dalam dengan posisi badan bayi menghadap badan ibunya. Tangan kanan memegang bokong dan paha bayi.
3. Sangga payudara kanan anda dengan tangan kiri, tetapi tidak dibagian yang hitam.
4. Sentuh mulut bayi dengan puting susu anda untuk memberi rangsangan bila bayi membuka mulut masukan seluruh putting susu sebanyak mungkin sampai daerah hitam (areola) tertutupi.
5. Dekap bayi hingga ujung hidung bayi menyentuh payudara anda, ibu jari menekan sedikit payudara sehingga bayi dapat bernapas.
6. Setelah selesai menyusui kurang lebih 10 -15 menit, lepaskan hisapan bayi dengan menekan dagunya atau memasukan jari kelingking yang bersih ke sudut mulut bayi.
7. Sebelum dilanjutkan dengan menyusui pada payudara lain, sendawakan dahulu bayi anda agar tidak muntah dengan cara membuat posisi bayi menempel di pundak anda. (Manuaba, 1999).
2.1.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Asi
1. Makanan bayi
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam menyusui secara langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu.
2. Ketentraman jiwa dan pikiran
Pembuahan air susu ibu sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan. Ibu yang selalu dalam keadaan gelisa, kurang percaya diri, rasa tertekan dan berbagai bentuk ketegangan emosional, mungkin akan gagal dalam menyusui bayinya.
3. Pengaruh persalinan dan klinik bersalin
Banyak ahli mengemukakan adanya pengaruh yang kurang baik terhadap kebiasaan memberikan ASI pada ibu-ibu yang melahirkan di rumah sakit karena masalah pemberian ASI kurang mendapat perhatian. Sering makanan pertama yang diberikan justru susu buatan atau susu sapi.
4. Penggunaan alat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesterone
Bagi ibu yang dalam menyusui tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi pil yang mengandung hormon estrogen, karena hal ini dapat mengurangi jumlah produksi ASI bahkan dapat menghentikan prosuksi ASI secara keseluruhan oleh karena itu alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yaitu IUD atau spiral. Karena AKDR dapat merangsang uterus ibu sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kadar hormon oitosin, yaitu hormon yang dapat merangsang prosoduksi Asi.
5. Perawatan payudara
Perawatan fisik payudara menjelang masa laktasi perlu dilakukan, yaitu dengan mengurut payudara selama 6 minggu terakhir masa kehamilan. Pengurutan tersebut diharapkan apabila terdapat penyumbatan pada duktus laktiferus dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan lancar (Siregar, 2008).
2.1.6. Tujuh Langkah Keberhasilan ASI Eksklusif
Terdapat tujuh langkah untuk keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif. Langkah-langkah ini sangat penting terutama bagi ibu-ibu bekerja. Menyusui memang akan mempengaruhi seluruh keluarga. Idealnya suami, kakak, nenek, dan kakek, dilibatkan dalam langkah-langkah ini, karena dukungan mereka sangat berarti.
Langkah-langkah yang terpenting dalam persiapan keberhasilan menyusui secara eksklusif adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan payudara bila diperlukan.
2. Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui.
3. Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya.
4. Memilih tempat melahirkan yang “sayang bayi” seperti rumah sakit sayang bayi atau rumah bersalin sayang bayi.
5. Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara eksklusif.
6. Mencari ahli persoalan menyusui seperti klinik laktasi dan atau konsultasilakt ASI (Lactation consultan), untuk persiapan apabila kita menemui kesukaran.
7. Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui (Roesli, 2000).
2.2. Konsep Tentang Informasi
Penerangan adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi (Anwar, 2002).
Informasi atau penerangan memberi beberapa tujuan umum antara lain :
1. Mencegah kesimpangsiuran berita yang telah beredar.
2. Membawa wawasan.
3. Merubah pengertian manusia dari tidak tahu menjadi tahu.
4. Memberi solusi dari masalah yang terjadi.
Penerangan dari satu pihak ke pihak lain, sehingga terjadi pengertian bersama . Menurut mekanismenya penerangan atau informasi terdiri dari dua yaitu :
1. Information Status yaitu informasi yang tidak berubah secara cepat.
2. Information Transient, yaitu informasi yang berubah dengan cepat (Soekanto, 1997).
2.3. Konsep Tentang Susu Formula
2.3.1. Pengertian Susu Formula
Susu formula cairan yang berisi zat-zat yang mati, didalamnya tidak ada zat hidup seperti sel darah putih, zat pembunuh bakteri, antibody, mengandung enzim, hormon, dan juga tidak mengandung faktor pertumbuhan.
ASI secara bermakna akan mengurangi sakit yang berat. Sedangkan bayi yang minum susu formula kemungkinan dirawat di rumah sakit karena infeksi bakteri hampir empat kali lebih sering disbanding bayi ASI Eksklusif. Bayi susu formula juga lebih sering menderita penyakit muntabir, kematian mendadak, penyakit hati, dan penderitaan-penderitaan lain seperti kurang gizi dan busung lapar.
2.3.2. Alasan Penggunaan Susu Formula
Alasan untuk menggunakan susu formula sangat bervariasi. Namun yang paling sering ditemukan sebagai berikut :
1. Ibu sakit misalnya mastitis atau penyakit lain.
2. ASI tidak cukup.
3. Ibu bekerja.
4. Susu formula lebih praktis.
5. Takut ditinggal suami.
6. Anak adopsi.
7. Susu formula mudah didapat dimana-dimana (Roesli, 2002).
2.3.3. Perbandingan ASI dan Susu Fomula
Tabel 2.1
Perbandingan ASI dan Susu Formula
Perbandingan ASI dan Susu formula
ASI Susu Fomula
Pencemaran bakteri
Zat anti-infeksi
Protein
- Kasen (%)
- Whey (%)
Asam amino
- Taurin
Lemak
- Kolestrol
- Lipase untuk mencerna
Lemak
Laktosa / gula (%)
Garam
Mineral
- Kalsium
- Fosfat
Zat besi
Vitamin
Air tidak ada
banyak
40
60
cukup untuk pertumbuhan otak
ikatan panjang untuk pertumbuhan otak
cukup untuk pertumbuhan otak
ada
7 (cukup)
tepat untuk pertumbuhan
350 (tepat)
150 (tepat)
jumlahnya sedikit diserap baik
cukup
cukup mungkin ada
tidak ada
80
20
tidak ada
ikatan pendek dan sedang
tidak cukup
tidak ada
3-4 (tidak cukup)
terlalu banyak
1440 (terlalu banyak)
900 (terlalu banyak)
Jumlahnya sedikit diserap tidak baik
tidak cukup
diperlukan lebih banyak
Sumber : Roesli, 2000.
2.4. Konsep Tentang Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang rutin dilakukan oleh mahluk hidup yang hasil dan tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pekerjaan mengharuskan seseorang untuk lebih dominan melakukan aktifitas fisik dan non fisik, bahkan manusia cenderung mendapati kodrat hidupnya di masyarakat melalui pekerjaannya. Di negara-negara berkembang pekerjaan cenderung menentukan nilai seseorang di mata masyarakat melalui pekerjaan yang digelutinya (Daus, 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar