SISTEM KARDIOVASKULER
1.
Struktur sistem kardiovaskuler (anatomi jantung dan pembuluh darah
2.
Sirkulasi janin
3.
Sirkulasi orang dewasa
PENDAHULUAN
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi
fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh.
Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran
yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang
mengalirkan darah menuju jantung.
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang
memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu
mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti
kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah
kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung
bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah
klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung
berkontraksi secara periodik



A.
FUNGSI
UMUM JANTUNG
1. Sifat
ritmisitas/otomatis. Jantung secara potensial dapat berkontraksi tanpa adanya
rangsangan dari luar. Jantung dapat membentuk rangsangan sendiri. Pada keadaan
fisiologis sel-sel miokardium memiliki daya kontraktilitas yang tinggi.
2. Mengikuti
hukum gagal atau tuntas. Bila inpuls (rangsangan) mencapai amrang rangsang otot
jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal, sebab susunan otot
jantung sensitif sehingga impuls jantung segera mencapai semua bagian jantung.
Jantung selalu berkontraksi dengan kekuatan yang sama. Kekuatan kotraksi dapat
berubah-ubah bergantung pada faktor tertentu, misalnya serat otot jantung,
suhu, dan hormon tertentu.
3. Tidak
dapat berkontraksi tetanik. Refraktor absolut pada otot jantung berlangsung
sapai sepertiga masa relaksasi jantung merupakan upaya tubuh untuk melindungi
diri.
4. Kekuatan
kontrkasi dipengaruhi panjang awal otot. Bila seberkas otot rangka diregang
kemudian dirangsang secara maksimal, otot tersebut akan berkontraksi dengan
kekuatan tertentu. Serat otot jantung akan bertambah panjang bila volume
diastoliknya bertambah. Bila peningkatan distolik melampampaui batas tertentu
kekuatan kontraksi akan menurun kembali.
B.
LETAK
JANTUNG
1. Dinding
depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta III-1.
2. Samping
berhubungan dengan paru dan fasia mediastilasis.
3. Atas
setinggi torakal IV dan servikal II, berhubungan dengan aorta pulmonalis,
bronkus dektra, dan bronkus sinistra.
4. Belakang
alat mediastinum posterior, esofagus, aorta desendens, vena sigos, dan kolumna
vertebra torakalis.
5. Bagian
bawah berhubungan dengan diagfragma (otot berbentuk kubah yang jika sedang
relaks akan memipih, saat berkontraksi akan memperbesar rongga)
C.
UKURAN
DAN BENTUK JANTUNG
1. Jantung
adalah organ berongga dan memiliki 4 ruang yang terletak antara kedua paru-paru
di bagian tengah rongga thoraks, 2/3 jantung terletak disebelah kiri garis
medisternal. Jantung dilindungi oleh mediastinum.
2. Jantung
berukuran ± sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut
tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar)
mengarah ke bahu kanan, ujung bawah yang menerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.
D.
LAPISAN
JANTUNG
1. Perikardium.
Pembungkus Lapisan yang merupakan kantong pembungkus jantung, terletak di dalam
mediastinum minus, terletak dibelakang korpus sterni dan rawan iga II-VI.
a.
Perikardium fibrosusm (viseral), bersatu
dengan pembuluh darah besar.
b. Perikardium
serosum (parieltal), mengandung sedikit cairan yang berfungsi pelumas untuk
mempermudah pergerakan jantung.
2. Miokardium.
Lapisan otot jantung menerima darah dari arteru koronaria.
3. Endokardium.
Permukaan dalam jantung.
E.
BAGIAN-BAGIAN
JANTUNG
1. Basis
kordis
Bagian jantung sebelah atas yang
berhubungan dengan pembuluh darah besar (aorta asendens, arteri pulmonalis,
vena pulmonalis, dan vena kafa superior), dibentuk oleh atrium sinistra, dan
sebagian atrium dekstr. Bagian posterior berbatasan dengan aorta desendens,
esofagus, vena azigos, duktus torasikus, terdapat setinggi vertebra ruas VIII.
2. Apeks
kordis
Bagian bawah jantung berbentuk puncak
kerucut timpul. Bagian ini dibentuk oleh ujung ventrikel sinistra dan dekstra.
Bagian apek tertutup oleh paru dan pleura sinistra dari bagian thoraks.
F.
PERMUKAAN
JANTUNG
1. Fasies
sternokostalis, permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding depan
thoraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra, dan sedikit ventrikel
sinistra.
2. Fasies
dorsalis, permukaan jantung menghadap ke belakang, berbentuk segi empat,
berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh atrium dinding sinistra,
dan sebagian atrium dekstr, dan sebagian kecil dinding ventrikel sinistra.
3. Fasies
digfragmatika, permukaan bagian bawah jantung yang berbatas dengan sentrum
tendinium diagfragma, dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan sebagian
kecil ventrikel dekstra.
G.
ALUR
PERMUKAAN JANTUNG
1. Sulkus
koroner (arteioventrikuler). Mengelilingi jantung diantara atrium dan ventrikel.
2. Sulkus
longitudinalis. Batas antara kedua ventrikel dari depan.
3. Sulkus
longitudinalis posterior. Batas antara kedua ventrikel dari belakang bawah.
H.
RUANG
JANTUNG
1. 2 atrium (kanan dan kiri) dinding
otot tipis, tekanan rendah. Dipisahkan oleh septum interatriorum.
a.
Vena kafa superior. Tidak mempunyai katup mengembalikan darah dari
separoh atas tubuh.
b. Vena kafa inferor. Mengembalikan
darah dari jantung dari separoh badan bagian bawah.
c.
Sinus koronarius. Bermuara ke dalam atrium kanan antara vena kafa
inverior dengan ostium ventrikuler.
d. Osteum arteioventrukuler.
Dilindungi oleh valvula dekstra.
2. 2 ventrikel (kanan dan kiri)
didnding otot tebal, tekanan tinggi. Dipisahkan oleh septum
inter-ventrikulorum.
3. Atrium dan ventrikel dihubungkan
oleh orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup oleh
suatu katup atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup
bikuspid (katup mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup
trikuspid.
I.
KATUP
JANTUNG
1. Katup Trikuspid. Berada di antara atrium kanan dan
ventrikel kanan. Mengalirkan darah dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Mencegah
kembalinya aliran darah menuju atrium kanan. Terdiri dari tiga daun katup.
2. Katup pulmonal. Terdiri dari 3 daun katup. Mengalirkan
darah dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
3. Katup bikuspid. Terdiri dari dua daun katup. Mengatur
aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri.
4. Katup Aorta. Terdiri dari tiga daun katup. Mengalirkan
darah ke seluruh tubuh.
J.
ALIRAN
DARAH KE JANTUNG

K.
SIRKULASI
KORONER

ANATOMI PEMBULUH DARAH
Pembuluh
darah adalah Saluran
khusus untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh mulai dari jantung dan segera
kembali ke jantung.
Fungsi pembuluh darah adalah mengangkut (transportasi) darah dari
jantung keseluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah dipakai
ke jantung.
Sistem pembuluh terdiri dari tiga jenis yaitu:
1.
Arteri. Atau
pembuluh darah nadi merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah keseluruh tubuh. Berdiameter besar, berdinding tebal dan elastic. Membawa darah keluar dari jantung ke
bagian tubuh lainnya dan membawa darah yang dideoksigenasi, kecuali arteri
pulmonalis
a.
Arteriola adalah arteri-arteri kecil.
b.
Aorta. Merupakan saluran darah yang
terbesar dalam tubuh. Aorta
membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh
c.
Arteri Coronaria. Merupakan saluran yang membawa
oksigen dan nutrisi pada jaringan otot jantung.
d.
Arteri Pulmonalis. Merupakan saluran yang membawa
darah kurang oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru.


2.
Venula. Mengumpulkan darah dari kapiler
secara bertahap bergabung mennadi vena yang semakin besar
3.
Vena.
a.
Vena Berfungsi mengalirkan darah kembali menuju ke jantung. Memiliki dinding yang lebih tipis,
serta jaringan otot polos dan jaringan ikat sedikit.
b.
Vena cava superior. Vena dari kepala dan dari tubuh
bagian atas menuju ke vena cava yang
berakhir pada atrium kanan
c.
Vena cava inferior, vena dari kaki dan tubuh bagian
bawah menuju ke vana cava yang berakhir pada atrium kanan
d.
Vena pulmonalis, merupakan saluran yang membawa
darah kaya oksigen dari paru-paru ke atrium kiri.
e.
Kapiler, merupakan
pembuluh darah yang sangat halus yang menghubungkan arteriola dengan venula. Dindingnya tipis memungkinkan pertukaran
zat-zat nutrisi dan zat-zat lain (seperti oksigen dan karbon dioksida) antara
darah dan sel-sel tubuh.
a.
Kapiler arteri, tempat berakhirnya arteri.
Lapisan yang sangat tipis ini memungkinkan caairan darah/limfe merembes keluar
membentuk cairan jaringan, membawa air, mineral, dan zat makanan. Menyediakan
oksigen dan menyingkirkan karbon dioksida.
b. Kapiler
vena. Membawa zat sisa yang tidak terpakai oleh jaringan sel berupa zat eksresi
dan CO2
c.
Fungsi kapiler:
1)
Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri
dan vena
2)
Tempat terjadinya pertukaran zat darah dan
cairan jaringan
3)
Mengambil hasil dari kelenjar
4)
Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
5)
Menyaring darah yang terdapat di gin
BAGAN PEMBULUH DARAH ARTERI DAN VENA
|
|
ARTERI KEPALA
|
VENA KEPALA DAN LEHER
|
![]() |
![]() |
ARTERI KEPALA DAN LEHER
|
|
![]() |
|
ARTERI ANGGOTA GERAK ATAS
|
VENA ANGGOTA GERAK ATAS
|
![]() |
![]() |
ARTERI DINDING ABDOMEN
|
VENA DINDING ABDOMEN
|
![]() |
![]() |
ARTERI RONGGA PANGGUL
|
VENA RONGGA PANGGUL
|
![]() |
![]() |
ARTERI ANGGOTA GERAK BAWAH
|
VENA ANGGOTA GERAK BAWAH
|
![]() ![]() |
![]() |
SIRKULASI
DARAH JANIN
A.
ALIRAN
BYPASS JANIN MELALUI JANTUNG
1. Sebelum
lahir
Sabagian besar darah dialihkan dari
paru-paru janin yang belum berfungsi melalui foramen ovale, suatu pembekuan pada septum interatrium diantara
atrium kanan dan atrium kiri. Darah terogsigenasi dari vena umbilikalis memasuki atrium kanan
dan mengalir ke atrium kiri, sehingga tidak melalui sirkuit pulmonar.
2. Saat
lahir
Sparu-paru mulai berfungsi dan foramen
ovale mulai menutup. Sisi ini ditandai dengan adanya lekukan pada septum
interatrium yang disebut fossa ovalis. Foramen ovale yang tidak tertutup
disebut defek septum intratrium.
3. Darah
terogsigenasi yang belum melintasi foramen ovale pada janin, mengalir ke
ventrikel kanan. Darah ini kemudian dibelokkan dari trunkus pilmonar menuju
aorta melalui duktus arteriosus.
Duktus ini menutup setelah lahir dan meninggalkan sisa fibrosa yang disebut ligamentum arteriosum. Jika lintasan
ini tidak menutup, maka akan mengakibatkan defek jantung yang disebut duktus arteriosusu paten.
Pada janin, pertukaran gas dan metabolit dilakukan oleh
plasenta. Paru-paru tidak memberikan pertukaran gas, dan pembuluh darah dalam
sirkulasi paru mengalami vasokonstriksi (tahanan vaskularnya tinggi).
Ada 3 bagian penting pada janin untuk sistem kardiovaskular: duktus venosus (tempat dimana darah
teroksigenasi dari vena umbilikalis bercampur dengan darah vena cava inferior
yang kurang teroksigenasi dari bagian bawah tubuh janin), duktus arteriosus (duktus yang menghubungan aorta dan arteri
pulmonalis janin) dan foramen ovale
(foramen yang terletak di antara atrium kiri dan kanan).
1.
Sirkulasi janin adalah
sebagai berikut:
Darah teroksigenasi yang
kembali dari plasenta yang berasal dari ibu (PO2 sekitar 30-35 mmHg)
mengalir ke janin melalui vena umbilikalis. Sekitar 50% darah v.umbilikalis
masuk sirkulasi hepatis. Sisanya bergabung dengan v.cava inferior melalui duktus venosus. Kombinasi darah
teroksigenasi dari v.umbilikalis dan darah kurang teroksigenasi dari bagian
bawah tubuh janin ini (PO2 sekitar 26-28 mmHg) masuk ke atrium
kanan dan diarahkan secara khusus melewati foramen
ovale ke atrium kiri. Kemudian darah dari atrium kiri, masuk ke ventrikel
kiri dan menuju ke aorta ascendens. Darah dari v.cava superior janin yang
sangat kurang teroksigenasi (PO2 12-14 mmHg), masuk ke atrium kanan
dan secara khusus melintasi katup trikuspidalis menuju ke ventrikel kanan. Dari
ventrikel kanan, darah diejeksikan ke dalam a.pulmonalis, namun karena sirkulasi
a.pulmonalis vasokonstriksi, maka sebagian besar darah dari ventrikel kanan
tersebut mengalir melalui duktus
arteriosus ke dalam aorta descendens (dan juga bercampur dengan darah dari
aorta ascendens) untuk terus ke bagian bawah tubuh janin, juga untuk kembali ke
plasenta melalui arteri umbilikalis. Hanya sedikit darah dari ventrikel kanan
yang menuju ke paru janin.
Dengan demikian, tubuh bagian atas janin, dialiri hanya oleh
darah dari ventrikel kiri yang mempunyai PO2 sedikit lebih tinggi
daripada darah yang melewati bagian bawah tubuh janin yang berasal dari
ventrikel kanan. Hanya sedikit volume darah dari aorta ascendens (10% dari
curah jantung janin) mengalir melewati isthmus aorta ke aorta descendens.
Dengan demikian juga, selama kehidupan janin ventrikel kanan tidak hanya
memompa melewati tekanan darah sistemik tetapi melakukan kerja dengan volume
yang lebih besar daripada ventrikel kiri.
2.
Perubahan sirkulasi yang
terjadi setelah lahir:
Ketika janin dilahirkan, segera bayi menghisap udara dan menangis
kuat. Dengan demikian paru-parunya akan berkembang, tekanan dalam paru-paru
mengecil dan seolah-olah darah terhisap ke dalam paru-paru (tahanan vaskular paru menurun dan aliran
darah pulmonal meningkat). Duktus
arteriosus menutup dan tidak berfungsi lagi, demikian pula karena tekanan
dalam atrium sinistra meningkat maka foramen
ovale akan tertutup sehingga selanjutnya tidak berfungsi lagi. Tahanan vaskular sistemik juga meningkat.
Akibat dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri umbilikalis dan duktus venosus akan mengalami obliterasi.
Dengan demikian setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara
yang dihisap ke paru-paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang
dicerna dengan sistem pencernaan sendiri.
3.
Terdapat
perbedaan-perbedaan mendasar antara sirkulasi janin dan pada bayi, sesuai
dengan fungsinya:
a.
Pada janin, terdapat
pirau intrakardiak (foramen ovale) dan pirau ekstrakardiak (duktus arteriosus
Botalli dan duktus venosus Arantii) yang efektif. Arah piraunya dari kanan ke
kiri. Pada sirkulasi pascalahir, pirau tersebut tidak lagi ada.
b. Pada janin, ventrikel kiri dan kanan bekerja serentak, sedangkan
pada keadaan pascalahir, ventrikel kiri berkontraksi sedikit lebih awal dari
ventrikel kanan.
c.
Pada janin, ventrikel
kanan bekerja dengan melawan tahanan yang lebih besar (tahanan sistemik),
sedangkan ventrikel kiri bekerja dengan melawan tahanan yang lebih rendah
(plasenta). Pada keadaan pascalahir, ventrikel kanan akan bekerja melawan
tahanan paru yang lebih rendah daripada tahanan sistemik yang dilawan oleh
ventrikel kiri.
d. Pada janin, darah yang dipompa oleh ventrikel kanan sebagian
besar menuju ke aorta melalui duktus arteriosus, dan hanya sebagian kecil yang
menuju ke paru. Pada keadaan pascalahir, darah dari ventrikel kanan seluruhnya
menuju ke paru.
e.
Pada janin, paru
memperoleh oksigen dari darah yang mengambilnya dari plasenta, pascalahir paru
memberi oksigen pada darah.
f.
Pada janin, plasenta
merupakan tempat pertukaran gas, makanan dan ekskresi. Pada keadaan pascalahir,
organ-organ lain mengambil alih berbagai fungsi tersebut.
g.
Pada janin, terjamin
berjalannya sirkuit bertahanan rendah oleh karena ada plasenta. Pada keadaan
pascalahir, hal ini tidak ada.

SIRKULASI DARAH ORANG DEWASA
Pada orang dewasa, jumlah darah yang mengalir dalam sistem
sirkulasi mencapai 5-6 liter (4.7-5.7 liter). Darah bersirkulasi dalam sistem
sirkulasi sistemik dan pulmonal.
1.
Sirkulasi sistemik
Sistem sirkulasi sistemik dimulai ketika darah yang mengandung
banyak oksigen yang berasal dari paru, dipompa keluar oleh jantung melalui
ventrikel kiri ke aorta, selanjutnya ke seluruh tubuh melalui arteri-arteri
hingga mencapai pembuluh darah yang diameternya paling kecil (kapiler).
Kapiler melakukan gerakan kontraksi dan relaksasi secara
bergantian, yang disebut dengan vasomotion
sehingga darah mengalir secara intermittent.
Dengan aliran yang demikian, terjadi pertukaran zat melalui dinding kapiler
yang hanya terdiri dari selapis sel endotel. Ujung kapiler yang membawa darah
teroksigenasi disebut arteriole sedangkan ujung kapiler yang membawa darah
terdeoksigenasi disebut venule; terdapat hubungan antara arteriole dan venule “capillary bed” yang berbentuk seperti
anyaman, ada juga hubungan langsung dari arteriole ke venule melalui
arteri-vena anastomosis (A-V anastomosis). Darah dari arteriole mengalir ke
venule, kemudian sampai ke vena besar (v.cava superior dan v.cava inferior) dan
kembali ke jantung kanan (atrium kanan). Darah dari atrium kanan selanjutnya
memasuki ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
2.
Sirkulasi pulmonal
Sistem sirkulasi pulmonal dimulai ketika darah yang
terdeoksigenasi yang berasal dari seluruh tubuh, yang dialirkan melalui v.cava
superior dan v.cava inferior kemudian ke atrium kanan dan selanjutnya ke
ventrikel kanan, meninggalkan jantung kanan melalui arteri pulmonalis menuju
paru-paru (kanan dan kiri). Di dalam paru, darah mengalir ke kapiler paru
dimana terjadi pertukaran zat dan cairan, sehingga menghasilkan darah yang
teroksigenasi. Oksigen diambil dari udara pernapasan. Darah yang teroksigenasi
ini kemudian dialirkan melalui vena pulmonalis (kanan dan kiri), menuju ke
atrium kiri dan selanjutnya memasuki ventrikel kiri melalui katup mitral
(bikuspidalis). Darah dari ventrikel kiri kemudian masuk ke aorta untuk dialirkan
ke seluruh tubuh (dan dimulai lagi sirkulasi sistemik).
Jadi, secara ringkas, aliran darah dalam sistem sirkulasi
manusia adalah: Darah dari atrium kiri → melalui katup mitral ke ventrikel kiri
→ aorta ascendens – arcus aorta – aorta descendens – arteri sedang – arteriole →
capillary bed → venule – vena sedang
– vena besar (v.cava superior dan v.cava inferior) → atrium kanan → melalui
katup trikuspid ke ventrikel kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena
pulmonalis → atrium kiri.
HUBUNGAN SISTEM
KARDIOVASKULER DENGAN REPRODUKSI
A.
HUBUNGAN DENGAN REPRODUKSI WANITA
DAN PRIA
Sistem reproduksi wanita dan laki-laki menerima darah oleh
pembuluh darah yang merupakan cabang-cabang dari pembuluh darah besar dalam
tubuh, dengan sentral pada jantung, sehingga jika terdapat kelainan pada
jantung contohnya cardiomyopathy, kelainan katub jantung, arritmia. Maka akan berakibat juga pada organ-organ
reproduksi, misalnya pada laki-laki sering terjadi disfungsi ereksi, ketidak
mampuan dalam melakukan hubungan seksual karena penambahan beban jantung saat
aktifitas coitus. Dan jika seorang wanita hamil maka beban jantung bertambah
berat, akibatnya jika sudah ada penyakit jantung maka penyakitnya jantungnya
akan bertambah parah, dan penyakit jatung tersebut akan mengakibatkan
komplikasi pada kehamilannya sehingga bisa terjasi abrtus, BBLR, kematian janin
dan ibu saat hamil dan bersalin. Saat
seseorang berhubungan seksual aliran darahnya akan meningkat. Jika aliran darah
meningkat, maka kebutuhan energi dan metabolismenya pun meningkat. Meningkatnya
kebutuhan energi dan metabolisme ini akan memacu jantung berdetak lebih cepat.
Bila kondisi jantung tidak normal, detak jantung yang semakin cepat dapat
membuat beban jantung semakin berat. Kondisi ini bisa berakibat pada gagal
jantung.
B.
MASA KEHAMILAN
Pada dua trimester pertama
kehamilan, volume darah ibu yang bersirkulasi meningkat 40% (dari 3500 cm³
menjadi 5000 cm³). Penambahan volume ini disebabkan oleh menguatnya sistem
renin-angiotension. Estrogen plasenta meningkatkan produksi angiotensinogen
oleh hati, dan estrogen bersama dengan progesteron meningkatkan produksi enzim
proteolitik, renin oleh ginjal. Renin memecah angiotensinogen untuk membentuk
angiotensin I, yang dikonversi menjadi angiotensin II (AII) di dalam paru dan
tempat lain. Peningkatan jumlah AII bekerja pada zona glomerulosa kelenjar adrenal
untuk meningkatkan produksi aldosteron. Aldosteron merangsang penambahan volume
melalui retensi natrium dan air. Kapasitas pengangkut oksigen harus
dipertahankan saat terjadinya peningkatan volume darah yang bersirkulasi.
Absorpsi besi meningkat untuk memenuhi kebutuhan akan peningkatan hemoglobin
selama terjadi penambahan volume.
Hilangnya respon vaskuler perifer
terhadap AII menyertai peningkatan volume darah yang bersirkulasi. AII
merupakan vasokonstriktor poten dan hilangnya respon AII menyebabkan penurunan
tekanan darah ibu selama awal trimester kedua. Hipotensi relatif ini terlihat
pada sebagian besar wanita yang hamil walaupun terdapat peningkatan kadar AII.
Tekanan darah ibu perlahan-lahan akan meningkat seperti kadar sebelum kehamilan
pada trisemester ketiga. Progesteron merangsang relaksasi otot polos secara
keseluruhan sehingga berperan pada perubahan tekanan darah ibu.
Gangguan Pada system
kardiovaskular, dapat terjadi peningkatan kolesterol, HDL turun, LDL tinggi
sehingga timbul penyakit jantung koroner. Karena terbukti bahwa progesteron
dapat menurunkan kadar HDL sehingga LDL dalam kondisi normal.
C.
PERAN VASKULER (PEMBULUH DARAH)
Ereksi sebenarnya sangat terkait
dengan darah dan pembuluh darah. Ereksi disebabkan darah yang mengisi rongga penis
sampai maksimal (dibatasi ukuran rongga, pembatas tunica albuginea). Proses
pengisian ini membutuhkan pembuluh darah yang berfungsi baik. Tingkat ereksi
tergantung pada keseimbangan aliran darah arteri menuju dan keluar dari rongga
penis. Ketika aliran darah arteri rendah atau sedikit maka penis dalam kondisi
tidak ereksi (flaccid). Bila aliran darah arteri menuju rongga penis meningkat
dan aliran darah vena keluar terhambat, maka darah akan mengisi rongga penis,
terjebak disana dan terjadilah ereksi. Banyak sedikitnya aliran darah
dipengaruhi vasokonstriksi dan vasodilatasi pembuluh darah. Kedua hal tersebut
terjadi karena kemampuan kontraksi dan relaksasi otot polos dinding pembuluh.